Friday 15 October 2010

Pelatihan Osiris

Pada tanggal 12 s/d 14 oktober DNPI telah mengadakan pelatihan tentang OSIRIS (Open Source Inpacts of REDD+ Incentive Spreads) dengan pemangku kepentingan di antaranya BPPT, KLH, Departemen Kehutanan, CI, Bappenas, Bakorsutanal, Deptan, Lapan, UKP, dan juga Pemerintah daerah Jambi. Riau, Kaltim dan kalteng. Pelatihan ini yang nantinya bertujuan untuk.
1. pemperkelanlak OSIRIS pada pemangku kepentingan kunci REDD+ di indonesia
2. menyandingkan dukungan teknis dengan kebutuhan analisis dan modeling untuk REDD di indonesia, termasuk sebuah alat pengambil keputusan OSIRIS untuk membandingkan aspek iklim, hutan dan pendekatan alternative dampak pendapatan terhadap peraturan dan insentif REDD nasional
3. Melatih teknisi dan peneliti indonesia dalam menggunakan OSIRIS sebagai alat pengambil keputusan sebagai referensi REDD dilevel international.
Model OSIRIS bersama perangkat lunak untuk analisa perubahan lahan LCM (land Use Change model) berbasis sistem informasi geografis IDRISI (www.clarklap.org) telah selesai di kembangkan. perangkat ini dapat dipakai sebagai basis data analisis kebijakan REDD+ yang kemungkinan bisa membantu dalam proses dialog penyusunan strategi dan kebijakan REDD+ di indonesia.

Conservation International bersama mitra membuat alat modeling untuk membandingkan variabel-variabel REDD+. Modeling ini disebut OSIRIS (Open Source Inpacts of REDD+ Incentive Spreads) . OSIRIS adalah sebuah alat sumber terbuka dan dapat di akses secara cuma-cuma untuk mendukung keputusan pada proses negosiasi dalam UNFCC berkaitan dengan REDD+. OSIRIS menyediakan perbandingan dampak dari desain mekanisme REDD+ antar negara seperti redusi emisi, deforestasi, transfer finansial, serta co-benefit seperti keanekaragaman hayati.

Untuk menghasilkan variabel-variabel REDD+ melalui mekanisme OSIRIS disetiap negara membutuhkan sumber daya manusia dan data akurat. pada pelatihan kemarin sumber data di ambil dari data Jambi yang sudah ada kemudian di olah bersama dengan menggunakan software IDRISI.



No comments:

Post a Comment