Monday 25 October 2010

"Peluncuran, Bedah Produk Inovasi dan Temu Bisnis PTISDA 2010"

alhamdulilah pada tanggal 21 oktober 2010 yang bertepatan pada hari kamis PTISDA-BPPT telah melangsungkan sebuah acara yang sangat meriah Acara “Peluncuran, Bedah Produk Inovasi dan Temu Bisnis PTISDA 2010” yang bertujuan untuk mensosialisasikan produk-produk inovasi yang telah dihasilkan oleh PTISDA BPPT kepada publik dan mitra terkait sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban PTISDA BPPT.

Acara ini hadiri oleh : Menristek, Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar; Deputi Bidang Pendayagunaan Iptek, Idwan Suhardi; Deputi Bidang Teknologi Sumber Daya Alam, Ridwan Djamaludin; Deputi Bidang Infrastruktur Data Spasial, Yusuf Surachman Djajadiharja; dan Direktur PTISDA, Muhamad Sadly.

Kemudian acara dilanjutkan dengan bedah pruduk Inovasi PTISDA yang dijadikan menjadi 5 sektor dan dihadiri oleh beberapa narasumber yaitu : Ninok Leksono, Wartawan Senior Harian Kompas; Indroyono Soesilo, Sekretaris Menteri Koordinator Kesra; Ketua Umum PII, Heru Dewanto; dan Syahrumsyah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kaltim. Dan bertindak sebagai moderator adalah Oni Bibin Bintoro.

Acara berjalan dengan sangat lancar dan dari sekian banyak produk PTISDA ada beberapa yang sangat menarik di antaranya Sikbes Ikan, Sistem pencari jejak ikan nan Cerdas, SRISoft yang memungkinkan untuk memprediksi pasokan pangan daerah, SIPI (Sistem Informasi Potensi Investasi) dll.

Dari acara acara "Peluncuran, Bedah Produk Inovasi TISDA dan Temu Bisnis PTISD 2010" telah dimuat di bbrp media cetak dan elektronik, antara lain:
1. TV One.....pd tanggal 21 Okt malam
2. SCTV Liputan 6, dan telah dimasukkan di edisi TEKNO SCTV nantinya.

http://tekno.liputan6.com/berita/201010/302536/Sikbes.Ikan.Sistem.Pencari.Jejak.Ikan.Nan.Cerdas
3. Media Indonesia......Konsep Inventarisasi SDA mulai Dimanfaatkan Daerah http://www.mediaindonesia.com/read/2010/10/10/176991/92/14/Konsep_Inventarisasi_SDA_mulai_Dimanfaatkan_Daerah

4. Website Ristek dan BPPT

http://www.ristek.go.id/?module=News%20News&id=7116
5.
dll

Friday 15 October 2010

Pelatihan Osiris

Pada tanggal 12 s/d 14 oktober DNPI telah mengadakan pelatihan tentang OSIRIS (Open Source Inpacts of REDD+ Incentive Spreads) dengan pemangku kepentingan di antaranya BPPT, KLH, Departemen Kehutanan, CI, Bappenas, Bakorsutanal, Deptan, Lapan, UKP, dan juga Pemerintah daerah Jambi. Riau, Kaltim dan kalteng. Pelatihan ini yang nantinya bertujuan untuk.
1. pemperkelanlak OSIRIS pada pemangku kepentingan kunci REDD+ di indonesia
2. menyandingkan dukungan teknis dengan kebutuhan analisis dan modeling untuk REDD di indonesia, termasuk sebuah alat pengambil keputusan OSIRIS untuk membandingkan aspek iklim, hutan dan pendekatan alternative dampak pendapatan terhadap peraturan dan insentif REDD nasional
3. Melatih teknisi dan peneliti indonesia dalam menggunakan OSIRIS sebagai alat pengambil keputusan sebagai referensi REDD dilevel international.
Model OSIRIS bersama perangkat lunak untuk analisa perubahan lahan LCM (land Use Change model) berbasis sistem informasi geografis IDRISI (www.clarklap.org) telah selesai di kembangkan. perangkat ini dapat dipakai sebagai basis data analisis kebijakan REDD+ yang kemungkinan bisa membantu dalam proses dialog penyusunan strategi dan kebijakan REDD+ di indonesia.

Conservation International bersama mitra membuat alat modeling untuk membandingkan variabel-variabel REDD+. Modeling ini disebut OSIRIS (Open Source Inpacts of REDD+ Incentive Spreads) . OSIRIS adalah sebuah alat sumber terbuka dan dapat di akses secara cuma-cuma untuk mendukung keputusan pada proses negosiasi dalam UNFCC berkaitan dengan REDD+. OSIRIS menyediakan perbandingan dampak dari desain mekanisme REDD+ antar negara seperti redusi emisi, deforestasi, transfer finansial, serta co-benefit seperti keanekaragaman hayati.

Untuk menghasilkan variabel-variabel REDD+ melalui mekanisme OSIRIS disetiap negara membutuhkan sumber daya manusia dan data akurat. pada pelatihan kemarin sumber data di ambil dari data Jambi yang sudah ada kemudian di olah bersama dengan menggunakan software IDRISI.