Thursday 22 April 2010

Penginderaan Jauh untuk memetakan Sebaran Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Parigi Moutong

Kegiatan penelitian penerapan teknologi penginderaan jauh untuk memetakan penyebaran budidaya rumput laut komoditi ekonomis merupakan riset terapan untuk membantu mengidentifikasi lokasi budidaya rumput laut. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji lokasi yang sesuai dan berpotensi baik untuk pengembangan budidaya dan ditanami rumput laut dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh yaitu menggunakan citra satelit dan validasi langsung ke daerah rumput laut melalui survey lapangan.
Kegiatan dilaksanakan tanggal 17 - 22 Mei 2010. Dengan tim pertama 17-18 Mei 2010 sebagai pre survey,dan 19-22 Mei 2010 untuk survei rumput laut.
Bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Parigi Moutong – Provinsi Sulawesi Tengah.
Penulis,
Model

Friday 9 April 2010

Spectrometer dan Program SRISOFT

Tahun ini Tim Modelling akan melakukan 4 pupuk berbeda yaitu 0,100,250 dan 350Kg dengan varietas 3 untuk sementara yaitu : IR64,Impari10 dan Hipa5 dengan 3 kali ulangan. Lokasi ini telah juga dikunjungi dua tahun lalu saat tim melakukan pengukuran dengan alat spectrometer HR2000+ tapi kali ini menggunakan alat dari kerjasama Bakosurtanal dan alat dari Jepang. Dan sasaran berikut dari alat ini dapat hasil yang optimal.

Tahun lalu, 2009, pengukuran spektral padi dilakukan untuk satu varietas yaitu varietas Ciherang(Cg),Cilamaya(Cl),IR-64(Is),IR-42(If),Sintanur(Sn),dan Ketan Lusi(Kt) pada tiga stadia (vegetative, generative dan ripening). Akhir dari pengukuran ini didapatkan prediksi data level dari 0.0 s/d 2.0 yang diprogram oleh Tim Modelling dinamakan "SRISOFT".
Gambar SRISOFT

Dimana prediksi data level
Data level 0.0 : berupa data text files untuk hasil pengukuran fieldspec(FS)
Data level 0.1 : berupa nilai rata-rata hasil pengukuran dari versi sebelumnya.
Data level 1.0 : berupa nilai rata-rata quadrate base yang telah diberi nama fase pertumbuhan (Vegetatif,Reproduktif,Ripening dan Total) dan list Varietas.
Data level 2.0 : berupa penklasifikasian per band dan berdasarkan fase pertumbuhan.

Dan setelah mendapatkan data level-level tersebut kemudian dimethodekan secara linier regresi,MLR,PCR dan PCA.

Tim yang bekerjasama dengan rekan-rekan yaitu dari BB-Padi Sukamandi Subang,Kementrian Pertanian dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu dan Bakosurtanal.

Created by M.Iqbal Habibie,S.Kom,MCP

Wednesday 7 April 2010

Gempa 7.7 SR Patahan Mentawai

Kekuatan Gempa 7.7 SR, kedalaman 31 KM (Rabu 07 April 2010, jm 05.15 WIB). Patahan Mentawai segmen Nias masih sangat aktif. Patahan tersebut masih sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup warga di Pantai Barat sumatera.

http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/dyfi/events/us/2010utc5/us/index.html

Thursday 1 April 2010

Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD)

Fakta & Data

Tutupan Hutan1

* Luasan total hutan di dunia yakni sekitar 4 milyar hektar, yang mewakili hampir 30 persen dari masa lahan bumi. Sekitar 56 persen dari hutan tersebut berada di kawasan tropis dan subtropis.
* Tutupan hutan tidak tersebar secara merata. Hanya tujuh negara yang memiliki hampir sekitar 60 persen tutupan hutan, 25 negara memiliki sekitar 82 persen dan 18 persen sisanya dimiliki secara proporsional oleh 170 negara.
* Hutan tanaman besarnya sekitar 3,8 persen dari total seluruh kawasan hutan, atau sebesar 140 juta hektar.



Hilangnya Hutan2

* Hilangnya luasan hutan di dunia diperkirakan mencapai sekitar 7,3 juta hektar per thaun untuk periode tahun 2000–2005.
* Luasan ini mewakili penurunan untuk periode 1990–2000, dimana rata-rata laju deforestasi sebesar 8,9 juta hektar per tahun.
* Luasan terbesar deforestasi terjadi di Amerika Selatan, sebesar 4,3 juta hektar per tahun, diikuti oleh Afrika dengan empat juta hektar per tahun.



Hutan dan Penghidupan

* Lebih dari satu milyar orang sangat tergantung pada hutan sebagai mata pencaharian mereka. 3
* Lebih dari 2 milyar orang, sepertiga dari populasi dunia, menggunakan bahan bakar biomas, terutama kayu bakar, untuk memasak dan menghangatkan rumah mereka.
* Ratusan juta orang bergantung pada obat-obatan tradisional yang diperoleh dari dalam hutan. 4
* Di 60 negera berkembang, berburu satwa dan mengambil ikan di lahan berhutan memberikan sumbangan lebih dari seperlima dari total kebutuhan protein masyarakat. 5



Hutan dan Ekonomi6

* Pada tahun 2003, perdangan internasional untuk kayu gergajian, bubur kayu, kertas dan papan jumlahnya mencapai 150 milyar dolar Amerika, atau 2 persen lebih dari perdangan di dunia. Dunia maju mencapai dua pertiga dari produksi dan konsumsi ini.
* Di banyak negara berkembang, perusahaan berbasis hutan menyediakan setidaknya sepertiga lapangan pekerjaan bagi penduduk desa untuk bekerja di bidang non-pertanian dan memperoleh pendapatan melalui penjualan produk-produk kayunya.
* Nilai perdagangan hasil hutan bukan kayu (HHBK) diperkirakan mencapai 11 milyar dolar Amerika. Hasil hutan tersebut antara lain adalah tumbuhan farmasi/obat-obatan, jamur, kacang, sirup dan gabus.



Hutan dan Perubahan Iklim7

* Diperkirakan bahwa setidaknya 1,7 milyar ton karbon dilepaskan per tahunnya akibat perubahan tata guna lahan. Bagian terbesar adalah deforestasi dikawasan hutan tropis.
* Deforestasi mewakili sekitar 20 persen emisi karbon dunia saat ini, yang persentasenya lebih besar dari emisi yang dikeluarkan oleh sektor transportasi dunia dengan penggunaan bahan bakar fosil yang intensif.

Sumber : REDD Indonesia(http://redd-indonesia.org/)

Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD)

Fakta & Data

Tutupan Hutan1

* Luasan total hutan di dunia yakni sekitar 4 milyar hektar, yang mewakili hampir 30 persen dari masa lahan bumi. Sekitar 56 persen dari hutan tersebut berada di kawasan tropis dan subtropis.
* Tutupan hutan tidak tersebar secara merata. Hanya tujuh negara yang memiliki hampir sekitar 60 persen tutupan hutan, 25 negara memiliki sekitar 82 persen dan 18 persen sisanya dimiliki secara proporsional oleh 170 negara.
* Hutan tanaman besarnya sekitar 3,8 persen dari total seluruh kawasan hutan, atau sebesar 140 juta hektar.



Hilangnya Hutan2

* Hilangnya luasan hutan di dunia diperkirakan mencapai sekitar 7,3 juta hektar per thaun untuk periode tahun 2000–2005.
* Luasan ini mewakili penurunan untuk periode 1990–2000, dimana rata-rata laju deforestasi sebesar 8,9 juta hektar per tahun.
* Luasan terbesar deforestasi terjadi di Amerika Selatan, sebesar 4,3 juta hektar per tahun, diikuti oleh Afrika dengan empat juta hektar per tahun.



Hutan dan Penghidupan

* Lebih dari satu milyar orang sangat tergantung pada hutan sebagai mata pencaharian mereka. 3
* Lebih dari 2 milyar orang, sepertiga dari populasi dunia, menggunakan bahan bakar biomas, terutama kayu bakar, untuk memasak dan menghangatkan rumah mereka.
* Ratusan juta orang bergantung pada obat-obatan tradisional yang diperoleh dari dalam hutan. 4
* Di 60 negera berkembang, berburu satwa dan mengambil ikan di lahan berhutan memberikan sumbangan lebih dari seperlima dari total kebutuhan protein masyarakat. 5



Hutan dan Ekonomi6

* Pada tahun 2003, perdangan internasional untuk kayu gergajian, bubur kayu, kertas dan papan jumlahnya mencapai 150 milyar dolar Amerika, atau 2 persen lebih dari perdangan di dunia. Dunia maju mencapai dua pertiga dari produksi dan konsumsi ini.
* Di banyak negara berkembang, perusahaan berbasis hutan menyediakan setidaknya sepertiga lapangan pekerjaan bagi penduduk desa untuk bekerja di bidang non-pertanian dan memperoleh pendapatan melalui penjualan produk-produk kayunya.
* Nilai perdagangan hasil hutan bukan kayu (HHBK) diperkirakan mencapai 11 milyar dolar Amerika. Hasil hutan tersebut antara lain adalah tumbuhan farmasi/obat-obatan, jamur, kacang, sirup dan gabus.



Hutan dan Perubahan Iklim7

* Diperkirakan bahwa setidaknya 1,7 milyar ton karbon dilepaskan per tahunnya akibat perubahan tata guna lahan. Bagian terbesar adalah deforestasi dikawasan hutan tropis.
* Deforestasi mewakili sekitar 20 persen emisi karbon dunia saat ini, yang persentasenya lebih besar dari emisi yang dikeluarkan oleh sektor transportasi dunia dengan penggunaan bahan bakar fosil yang intensif.

Sumber : REDD Indonesia(http://redd-indonesia.org/)